Clark
William
Janice
Melisa
Leon
9IG2
Group D
Kamis, 06 Desember 2012
Sosro-Biologi
Dalam suatu hasil selalu ada suatu proses.
Semua yang kita hasilkan pun ada prosesnya. Yang akan saya bahas hari ini
adalah tentang pabrik Sosro. Sosro sekarang mempunyai 10 pabrik di Indonesia
dan produknya telah tersebar di seluruh dunia. Kita sering mengenal sosro
dengan the botol nya, meskipun banyak produk-produk sosro lainnya seperti fruit
tea, tebs, dan lain-lain.Mari kita liat dalam pembuatan the botol sosro.
Pertama-tama, Sosro telah menghasilkan
banyak produk seperti yang saya sebutkan tadi. Teh botol yang kita kenal
sehari-hari telah diproduksi di berbagai pabrik di Indonesia, salah satunya
berada di Mojokerto, yaitu yang saya dan teman-teman kami kunjungi. Tempat itu
sangatlah besar, pabriknya sendiri itupun besarnya 2 hektar. Pabrik itu terdiri
dari tempat-tempat pengolahan minuman, pengolahan limbah, tempat museum dan
lain-lain.
Pertama-tama kita pergi ke museum, dimana
informasi-informasi mengenai pabrik dan asal mulanya. Disana tertulis bagaimana
the botol lahir, yaitu dari usaha kecil di Slawi, Jateng yang menjual the wangi
dengan merk “teh cap botol”. Mereka juga menjelaskan bahwa Sosro datang dari
nama pemiliknya, yaitu Bapak Sosrodjojo. Sekarang Sosro telah diberikan pada
generasi ketiga Bapak Sosrodjojo.
Di pengolahan minuman, terjadi banyak
proses, yang terpenting adalah bagaimana bisa jadi teh botol sosro.
Pertama-tama, air minum yang bersih di saring dan dipanaskan. Hal ini
dikarenakan air yang dipakai harus steril. Lalu teh yang terbaik didapatkan di
tanaman terbaik itupun dicampur dan disseduh dengan air. Penyeduhan itu dilakukan
di tangki dengan air baku sosro. Lalu teh cair pahit atau hasil itu dicampur
lagi di tangki pencampuran dengan gula. Bahan-bahannya jadi hanyalah the wangi,
air, dan gula pasir.
Didalam pabrik pembuatan teh botol tidak
hanya itu yang terjadi, akan tetapi banyak hal seperti pencucian crat dan
botol.Pencucian crat dan botol dilakukan dengan air bersuhu panas dan
menggunakan mesin. Setelah dicuci pun terdapat mesin pengecek bakteri, bila
botol masih kotor, botol akan dipisahkan dari yang bersih. Selain memakai
mesin, terdapat juga orang yang mengecek kebersihan botol. Ini dilakukan untuk
menjaga kesterilan botol. Pabrik Sosro selalu mengutamakan kesterilan dan
mereka tidak menggunakan pemanis buatan, pengawet, dan pewarna.
Lalu juga ad tempat pengolahan limbah.
Disini, limbah-limbah seperti teh yang gagal akan diolah menjadi air bersih.
Air bersih inipun bisa digunakan untuk air tempat tinggal ikan. Untuk
limbah-limbah yang padat pun bisa digunakan untuk pupuk dan juga untuk makan
ternak.
Sosro-Economy
Teh botol sosro is a company that tried to be the number
one drink seller in all of Indonesia and also try to be one of the best drink
sellers in other countries. Now they make about 40 thoousand bottles an hour.
They now have 10 factories in Indonesia.
They change their selling strategy from time to time but
they do not cheat like using cheap materials to make the drinks. One of the
changes they make is that they used to make the tea in the market place. That
strategy didn’t succeed because the tea took too long to brew and when the tea
is done, the tea will be too hot or the consumers to drink. From that time they
try to brew the tea at home then carry them to the market in a pan. The plan
worked but it has a great disadvantage and that is the tea spilling in the
road. When they were in the market, half of the tea they store in the pot was
almost gone. They tried to find a solution. Then they had an idea to make the
tea at home and store them in a clean bottle, fill them with the tea and
sterilize them. That idea was used till now because that idea is one that idea
is a very hard idea to come up with and they haven’t gotten any ideas greater
than that idea. The botol that teh cap botol used has been changed 3 times.
Sosro is a company that can always somehow keep growing.
They have a great philosophy that can make them a great team and their
philosophy is making the tea with high quality, it is safe to drink, it is good
for health and it is eco friendly. They also don’t use preservative and
artificial sweeteners to their drink.
The public accept sosro’s company as a good company because
so far they still haven’t gotten any complaint about the taste of sosro’s drink
or about their marketing strategy and others. We have also tasted sosro’s
product and liked it.
They have a mission to build up their brand by expanding
them to other countries and become a number one drinking company in the whole
world, tried to improve their brand by making more drinks, leading the
distribution in Indonesia, creating a commitment to Indonesia, building man ade
resources and pleasuring the consumers that buy sosro product.
Sosro-Civics
There's a large factory in Mojokerto. Trucks in and out of the factory
every day. In the factory, audible noise and heat from the vapors of water . That's
what happens in the factory Sosro.
Factory Sosro in Mojokerto is Sosro the latest factory and the tenth
factory in Indonesia. In the factory, produced over a wide range of drinks,
from "teh botol", fruit tea, Tebs, and s-tee. They keep their
sterilization.
Sosro start their business in 1940. Initially, the family Sosrodjojo start
selling branded fragrant tea named "teh cap botol" in Slawi, Central
Java. After a few years, people were like the tea. Family Sosrodjojo also
expand their business into the capital city, Jakarta. They also began his
career in Jakarta, but a lot of trouble. Initially, they tried to give the
people to taste it, but the problem is that the tea takes a long time and still
hot brewed fatherly. Then they tried brewing in the factory and bring it into
place using car. When in a car, the tea spilled while riding the car. They were
finally get an idea to make tea in the bottle. Tea in the bottle is very
efficient because it is not easy to be spilled and easily sampled.
In addition to the field of beverages, Sosro plant in 2009 has gone on for
food. Factory Sosro buy McDonald in Indonesia. Until now, McDonald in Indonesia
belong to Sosro company.
From 1953, they expand them and make up to 10 factories in Indonesia.
They are also exporting tea bottle internationally to all countries in the
world.
In the city where the factory was built Sosro, Mojokerto has support Sosro
company enough. Of government Mojokerto, they check the quality of Sosro
company. As with other factories, they are checked in terms of health, hygiene,
and quality drinks. This activity is made so Sosro factory producing drinks and
meet hygienic standards.
Sosro always keep the drink in a way always strelilize all processes in the
manufacture of tea. They use high temperature to brew tea and also cleaning
crate and bottles are used. With a high temperature, most bacteria that are not
good for the body has been removed.
People in Mojokerto is very helpful to Sosro. First of all, people often
visit the factory in Mojokerto Sosro this. The factory was visited by citizens as
a tourist and learning materials for schools. As my school who have visited the
factory Sosro, many who want to visit this factory. As evidence, the factory of
Sosro, scheduling up to 3 months of people’s visit. With a lot of visits, it
helps plant Sosro promote products that have been circulating throughout
Indonesia.
People in Mojokerto also helped plant Sosro by not protesting nor
berkomplain anything about Sosro factory. In this way, it means the plant Sosro
meets government standards and also not harm the public, may be beneficial. It
also membuktian Sosro sewage treatment plant under control and in no way
detrimental to the surrounding community.
Surrounding communities would also agree the existence of factory Sosro. The
evidence they agree is the absence of demonstrations and complaints from the
public. I think also they satisfy us and beverages produced by them is quite
satisfactory customers. Overall I have gained a lot of experience from the
field trip to the factory Sosro in Mojokerto . I hope my blog can be useful for
pembacamnya. >. <
Sosro-PKN
Sebuah pabrik besar berdiri di tanah Mojokerto. Truk
masuk dan keluar dari pabrik itu tiap harinya. Dalam pabrik itupun, terdengar
suara ribut dan panas dari uap-uap air yang menguap. Itulah yang terjadi di
dalam pabrik sosro.
Pabrik Sosro di Mojokerto adalah pabrik Sosro yang
terbaru dan pabrik ke-10 di Indonesia. Di dalam pabrik itu, diproduksi lebih
dari berbagai macam minuman, dari teh botol, fruit tea, tebs, maupun s-tee.
Mereka sangatlah menjaga kesterilisan mereka.
Bisnis Sosro dimulai pada tahun 1940. Awalnya, keluarga
sosrodjojo memulai dengan menjual teh wangi bermerk “teh cap botol” di Slawi,
Jawa Tengah. Setelah beberapa tahun, orang-orang pun menyukai teh cap botol
itu. Keluarga sosrodjojo pun mengekspansi bisnis mereka ke kota ibukota,
Jakarta. Mereka pun memulai karir di Jakarta, tetapi banyak kesusahan. Awalnya,
mereka mencoba untuk memberi orang-orang untuk mencicipinya, tetapi kendalanya
adalah tehnya butuh waktu cukup lama unutk diseduh dan masih panas. Lalu mereka
mencoba menyeduhnya di pabrik dan membawanya ke tempat dengan menggunakan panci
dan naik mobil. Saat naik mobil, sebagian besar tehnya tumpah karena getaran
saat menaiki mobil. Mereka pun akhirnya beride untuk membuat teh didalam botol.
Teh di dalam botol sangatlah efisien karena tidak gampang tumpah karena
tersegel dan juga gampang dicicipi.
Selain pada bidang minuman, pabrik Sosro pada tahun 2009
telah beranjak pada hal makanan. Pabrik Sosro membeli McDonald yang di Indonesia. Sampai
sekarang, McDonald telah menjadi kepunyaan Sosro.
Dari
tahun 1953, mereka pun mengekspansi mereka dan membuat hingga 10 pabrik di
Indonesia. Mereka pun juga mengekspor teh botol secara internasional ke seluruh
negara-negara di dunia ini.
Di kota dimana pabrik Sosro ini dibangun, yaitu Mojokerto
cukup membantu pabrik Sosro. Dari pemerintahan Mojokerto, mereka mengecek
perusahaan Sosro. Seperti pabrik-pabrik lainnya, mereka dicek dari segi
kesehatan, kebersihan, dan juga kualitas minuman. Kegiatan ini dibuat supaya
pabrik Sosro memproduksi minuman yang higenis dan memenuhi standar.
Sosro selalu menjaga kebersihan minumannya dengan cara
selalu mensterilkan semua proses dalam pembuatan teh. Mereka memakai suhu
tinggi untuk menyeduh teh dan juga membersihkan crat dan botol yang digunakan. Dengan
suhu tinggi, sebagian besar bakteri yang tidak baik untuk tubuh telah
ditiadakan.
Masyarakat di Mojokerto sangatlah membantu Sosro.
Pertama-tama, masyarakat sering mengunjungi pabrik Sosro di Mojokerto ini.
Pabrik ini ramai dikunjungi oleh warga-warga sebagai tempat wisata dan juga
bahan pelajaran bagi sekolah-sekolah. Seperti sekolah saya yang telah
mengunjungi pabrik Sosro, banyak sekali yang ingin mengunjungi pabrik ini.
Sebagai buktinya, pabrik Sosro telah ,menjadwal sampai 3 bulan kedepan. Dengan banyak kunjungan, ini membantu pabrik
Sosro mempromosi produknya yang telah beredar di seluruh Indonesia.
Masyarakat di Mojokerto juga membantu pabrik Sosro dengan
cara tidak berdemo maupun berkomplain apa-apa mengenai pabrik Sosro. Dengan
begini, ini berarti pabrik Sosro telah memenuhi standar pemerintah dan juga
tidak merugikan masyarakat, mungkin menguntungkan. Ini juga membuktian
pengolahan limbah pabrik Sosro terkendali dan sama sekali tidak merugikan
masyarakat sekitar.
Masyarakat sekitar pun menyetujui akan adanya pabrik
Sosro ini. Mereka setuju dibuktikan dengan tidak adanya demo dan komplain dari masyarakat.
Menurut saya pun pabrik mereka memuaskan kita dan minuman-minuman yang
diproduksi oleh mereka cukup memuaskan konsumennya. Secara keseluruhan saya
telah mendapatkan banyak pengalaman dari field trip ke pabrik Sosrro di
Mojokerto ini. Semoga blog saya bisa berguna bagi pembacanya. >.<
Langganan:
Postingan (Atom)